HALAMAN
PENGESAHAN
USULAN PROGRAM
KREATIVITAS MAHASISWA
1.
Judul
Kegiatan : Ndesem (Onde-Onde Isi
Asem) sebagai Penetralisasi Kantuk
2.
Bidang
Kegiatan : ( ) PKM-P (Ö) PKM-K ( ) PKMKC
( ) PKM-T ( ) PKM-M
3.
Ketua
Pelaksana Kegiatan
a.
Nama
Lengkap :
Mia Awaliyah
b.
NIM :
A310120201
c.
Jurusan
: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
dan
Daerah
d.
Universitas :
Universitas Muhammadiyah
Surakarta
e.
Alamat
Rumah :
Jl.Barito, RT/RW 039/011, Desa
Wanareja,
Tebo, jambi
f.
No.Telp/Hp : 087812767058
g.
Alamat
email :
Mia2e201font@ymail.com
4.
Anggota
Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2
orang
5.
Dosen
Pendamping
a.
Nama
Lengkap dan Gelar : Miftakhul
Huda, M. Pd
b.
NIP :
c.
Alamat
Rumah dan No.Telp/Hp :
6.
Biaya
Kegiatan Total :
a.
Dikti :
b.
Sumber
lain :
7.
Jangka
Waktu Pelaksanaan : bulan
Surakarta, 11
juni 2013
Menyetujui
Wakil
Dekan III
Fakultas
Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
( )
NIP.
|
Ketua
Pelaksana Kegiatan
Program Kreativitas Mahasiswa
(Mia Awaliyah)
NIM. A 310120201
|
Wakil
Rektor III
Universitas
Muhammadiyah Surakarta
(Drs. Yacub Nasucha, M. Hum)
NIP.
|
Dosen Pendamping
(Miftakhul Huda, M. Pd)
NIP.
|
|
|
A. LATAR
BELAKANG MASALAH
Tataran kehidupan manusia yang sudah merambah pada
era modern sedikit banyak mempengaruhi pola hidup. Ketradisionalan semakin jauh
ditinggalkan. Tidak hanya pada sektor-sektor yang memang mengadopsi arus
modernisasi, seperti perkembangan fashion,
teknologi dan peralatan modern lainnya yang menunjang terbunuhnya
ketradisionalan Indonesia. Indonesia yang mempunyai segudang ragam tradisonal
semakin terkikis oleh jiwa hedonis
manusia modern masa sekarang.
Melihat pada kemajuan zaman yang semakin jauh
meninggalkan ciri tradisional dan pasar kian merambah pada globalitas yang
bebas dan bervariatif, menuntut kita harus memenuhi tuntutan pasar dengan
inovasi yang menunjukkan pada arah pembahuruan. Akan tetapi, hal tersebut masih
mempertahankan bahan tradisional. Jika mampu mengembangkan bahan tradisional,
maka ini mampu menjadi solusi mengembangkan produsen-produsen pada sektor masyarakat tradisional.
Pembaharuan bukan berarti harus membunuh karakter,
inovasi bisa dilakukan dengan mengolah barang lama menjadi terlihat semakin
menarik dan diminati konsumen. Jiwa konsumtif yang semakin tinggi pada tatanan
kemapanan kehidupan era kini sangat haus pada keunikan bentuk ciptaan manusia.
Sesuatu yang aneh bahkan menjadi trandmode
pada dunia fashion contohnya.
Semua sektor produsen pasti akan membutuhkan
kegiatan inovasi agar tidak mengalami ketimpangan. Sektor yang kian jauh
tertinggal akan era modern adalah sektor jajanan tradisional. Panganan yang
menjadi bahan pendapatan sebagian masyarakat baik dari kalangan rendah,
menengah, maupun atas. Produsen berusaha memberikan sebuah inovasi yang
memiliki nilai jual yang tinggi, tetapi tidak meninggalkan ciri khas
tradisionalnya. Dalam hal ini, produsen mencoba untuk memperkenalkan jajanan
tradisional dari bahan baku asem yaitu berupa onde-onde isi asem.
Seperti yang kita ketahui onde-onde adalah salah
satu makanan tradisional masyarakat yang masih beredar di warung-warung maupun
lapak-lapak pedagang di pasar tradisional. Onde-onde yang kini meluas di
pasaran masih saja berupa barang tradisional. Isian kacang hijau ataupun beras
merah pada onde-onde sangat monoton, hal ini menyebabkan kurangnya minat
konsumen terhadap jajanan asli masyarakat jawa ini.
Selain dari segi rasa isian yang monoton, ada hal
lain yang membuat konsumen mengurangi minatnya pada onde-onde. Onde-onde yang
beredar di pasaran sekarang ini menimbulkan efek kenyang yang terlalu dan
sering menimbulkan rasa kantuk. Bentuk yang ukurannya besar juga salah satu
yang mengurangi minat akan jajanan ini. Akan lebih baik jika kita mampu
mengubah sebagian kecil pada onde-onde yang mampu menjadikan sebuah inovasi di
bidang makanan tradisional.
Jika kita dapat mengolah onde-onde dengan varian
lain yang belum pernah ada di pasaran, mungkin ini dapat menjadikan onde-onde
menjadi trand makanan baru dan yang
terpenting mampu meningkatkan ketertarikan konsumen akan onde-onde. Konsumen
yang sudah terkena virus hedonisme akan merasa tertarik pada makanan yang unik
dan menimbulkan sensasi tersendiri bagi dirinya. Kacang hijau sebagai isi
onde-onde dapat digolongkan sebagai makan berat dan dapat menimbulkan kejenuhan
untuk mengonsumsi onde-onde ini.
Onde-onde isi kacang hijau ini tidak menimbulkan
sensasi saat mengonsumsinya, justru menimbulkan rasa bosan dan kantuk jika
mengonsumsi dalam jumlah yang banyak. Isian kacang hijau yang telah menjadi
ciri khas onde-onde akan kami ganti dengan isian asem yang memiliki sensasi
yang kuat. Rasa asam ini akan menggantikan efek kantuk ketika mengonsumsi
onde-onde isi kacang hijau dan menjadi efek segar dan membuat mata kembali
terang.
Sejak dahulu hingga sekarang bahan baku asem hanya
dimanfaatkan untuk membuat minuman tradisional, seperti jamu kunyit asem dan
wedang asem. Dengan perkembangan zaman, minuman tersebut mulai kurang diminati
karena tidak adanya inovasi sehingga membuat konsumen bosan. Mereka kurang
berminat dengan adanya produk tersebut karena zaman sekarang para konsumen
lebih mengarah kepada modernisasi baik berupa makanan maupun minuman.
Dengan adanya penggunaan asem sebagai isian
onde-onde akan menjadikan bahan-bahan tradisional yang sudah kurang diminati
konsumen akan menjadi terangkat ke permukaan kembali. Onde-onde isi asem yang
kami gagas ini bermaksud untuk menjadikan onde-onde dapat berkembang sebagai
makanan yang tidak kalah dengan makanan modern yang memiliki sensasi penarik
minat konsumen. Semoga dengan adanya inovasi pada onde-onde ini dapat
mengangkat nilai jual onde-onde yang kian tenggelam.Bukan hanya mengangkat
kembali makanan tradisional, dengan ide yang kami gagas ini kami bermaksud
menciptakan sebuah inovasi yang dilihat dari segi manfaatnya juga.
B. PERUMUSAN
MASALAH
Usulan ini memiliki tiga rumusan masalah.
1.
Bagaimana
memanfaatkan asem agar menjadi alternatif pengganti isi onde-onde
yang memiliki daya tarik?
2.
Bagaimana cara membuat onde-onde dengan
isi asem sebagai jajanan yang memiliki nilai jual tinggi?
3.
Bagaimana cara memasarkan onde-onde isi
asem kepada masyarakat?
C.
TUJUAN
Tujuan dari program kreativitas ini adalah sebagai
berikut:
1. Mendeskripsikan
cara memanfaatkan buah asem sebagai isi onde-onde.
2. Menghasilkan
sebuah produk
baru dengan menggunakan bahan baku asem sebagai isi onde-onde agar memiliki
nilai jual tinggi.
3. Mengenalkan
onde-onde isi asem sebagai jajanan tradisional kepada masyarakat.
D. LUARAN
YANG DIHARAPKAN
Luaran yang
diharapkan melalui program kreativitas mahasiswa ini adalah :
1. Dapat ditindaklanjuti dengan adanya barang dan jasa komersial yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat umum.
2. Melalui produk baru ini, semoga dapat menginspirasi para
produsen makanan untuk menciptakan produk baru yang sebelumnya kurang begitu
dikenal.
3. Menghasilkan sebuah artikel yang bisa menjadi rujukan karya yang lain.
E. KEGUNAAN
Kegunaan
program kreatifitas mahasiswa dalam bidang kewirausahaan kami adalah:
1. Menumbuh
kembangkan daya kreatifitas mahasiswa.dan membuka peluang usaha baru.
2. Munculnya
variasi baru dari onde-onde.
3. Memopulekan
onde-onde isi asem.
F. GAMBARAN
UMUM USAHA
Pemanfaatan asam selama ini masih kurang baik, seperti halnya asem hanya
dimanfaatkan untuk membuat makanan yang tradisional saja seperti jamu kunyit asam dan wedang
asem. Mereka seperti hanya melanjutkan usaha yang sebelumnya sudah dilakukan
oleh banyak orang.
Makanan modernpun juga ada yang menggunakan bahan asem, seperti permen rasa
asem, namun hanya sebatas itu tidak ada variasi yang lebih memulerkan asem. Melalui program
kreativitas mahasiswa ini diharapkan mampu meningkatkan pemanfaatan asem sebagai bahan makanan yang dapat
menghasilkan makanan yang lebih menarik.
Pemanfaatan
buah asem ini tidak hanya menggunakan asem secara utuh tanpa bahan lain.
Kolaborasi antara buah asem yang memang jauh dari kepopuleran. Kombinasi asem
dalam onde-onde yang juga sudah populer sebagai makanan tradisional namun juga
sudah mulai berkurang dalam hal peminat ini kami gagas menjadi paduan
bersensasi. Asem disini kami jadikan
sebagai isian onde-onde pengganti kacang hijau yang sangat monoton.
Buah asem
yang memiliki sesnsasi kuat pada rasanya kami maksudkan sebagai alternatif
camilan penetralisasi kantuk yang sering dirasakan mahasiswa maupun pekerja dan
khalayak ramai pada umumnya. Dengan sensasi yang kuat pada rasa asem, sehingga
saat mengonsumsi onde-onde isi asem ini menjadikan lidah berasa disengat cairan
pembangkit saraf mata. Rasa asam biasanya sangat disukai orang saat dalam
keadaan mengantuk, misalnya permen asem. Sensasi yang sedemikian rupa pastilah
tidak didapatkan pada onde-onde isi kacang hijau yang justru menimbulkan efek
kenyang yang berarti.
Selain
melihat dari segi pemanfaatan asem yang masih kurang tereksploitasi, kami juga
ingin menciptakan sebuah keunikan pada jajanan tradisional yang menurut banyak
orang sudah mulai menuju pada titik jenuh. Onde-onde isi asem pada produk ini
kami rancang seperti camilan. Kami bentuk onde-onde dengan ukuran kecil,
sehingga tidak ada rasa enggan pada konsumen untuk mengonsumsi. Kita tetap
menggunakan komposisi bahan baku onde-onde dan tetap menggunakan wijen sebagai
cirri khas dari makanan ini.
Kemudian dalam
hal pengemasan, onde-onde kami masukkan dalam bungkus plastik berlabel produk
kami. Label dan produk yang dibungkus ke dalam plastik adalah satu inovasi
kami, karena kami melihat dari segi penjualan onde-onde yang biasanya hanya
diletakkan pada nampan dan diambil satu-satu kurang menarik. Segi pengemasan
kami tonjolkan dengan maksud agar konsumen lebih tertarik untuk melirik produk
kami. Kemudian dari segi kuantitas, kami isi satu plastik berisi empat
onde-onde agar pas sesuai porsi camilan bersensasi.
G. METODE
PELAKSANAAN
1. Persiapan
Tahap awal pada program ini, kami mencari tahu
tentang bagaimana keadaan onde-onde di pasaran saat ini. Kemudian merundingkan bagaimana
inovasi selanjutnya guna memproduktifkan kembali jajanan tradisonal dengan
ide-ide kreatif. Selain merundingkan berbagai inovasi, kami juga mempertimbangkan
inovasi dengan kegunaan serta manfaat yang dirasa banyak diminati para
konsumen. Keunikan dan segi pengemasan juga kami lakukan pada tahap ini, karena
selain rasa dan manfaat pengemasan produk juga modal utama untuk menarik
mata-mata para konsumen . Selanjutnya kami mulai mencari tahu tentang bagaimana
cara membuat onde-onde dan bagaimana dengan isian asem pada onde-onde, serta
mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan ini.
Persiapan selanjutnya yaitu pencarian
rumah produksi dan persiapan produksi untuk rencana selanjutnya. Kami
menetapkan rumah produksi di Jalan Menco, ini dikarenakan perluasan sektor
pemasaran kami masih pada area kampus dan sekitarnya. Sehingga tidak terlalu
menyulitkan bagi kami dalam hal pendistribusian dan ini sangat menguntungkan,
karena tidak menambah dana pengeluaran. Selain menyiapkan alat dan bahan, kami
juga mendesain label produk yang nantinya sebagai media pengenalan dan memilih
bungkus yang cocok untuk packaging serta
bahan lain untuk masalah pengemassan produk.
2. Produksi
a. Tahap
awal produksi
Kegiatan
yang dilakukan pada tahap ini yaitu pembuatan onde-onde isi asem. Adapun proses
pembuatan onde-onde isi asem adalah sebagai berikut.
a) Cara
membuat isi onde-onde:
1) Siapkan
bahan isian onde-onde dengan merebus asam menggunakan 200ml air.
2) Masukkan
gula merah, garam secukupnya, daun pandan, parutan kelapa ke dalam rebusan
asam.
3) Lanjutkan
merebus bahan hingga matang dan padat, selanjutnya angkat dan dinginkan.
b) Cara
membuat kulit onde-onde:
1) Siapkan
alat dan bahan.
2) Campurkan
tepung ketan, beras, dan kanji.
3) Rebus
santan, tambah air 200ml dan masukkan garam secukupnya, vanili, dan daun
pandan. Aduk sampai mendidih agar santan tidak pecah.
4) Masukkan
santan ke dalam adonan dengan perlahan-lahan dan uleni sampai adonan menjadi
kalis.
5) Ambil
adonan ± ½ sendok makan dan bentuk hingga bulat kemudian pipihkan.
6) Masukkan
isi ke dalam adonan yang sudah dipipihkan kemudian bulatkan dan uleni
menggunakan wijen.
7) Goreng
adonan menggunakan minyak yang panas dan api kecil agar matangnya merata.
Usahakan adonan jangan sampai pecah (adonan jangan terlalu tebal karena akan
membutuhkan waktu yang lama ketika menggoreng).
8) Tiriskan
dan siap disajikan.
b. Tahap akhir produksi
Kegiatan
yang dilakukan pada tahap akhir produksi yaitu pengemasan produk (packaging). Onde-onde yang telah siap
produksi, kami masukkan kedalam plastik dengan isian empat butir yang ukurannya
kami perkecil dari ukuran onde-onde pada umumnya. Packaging yang kami tawarkan yaitu dengan penggunaan plastik mika dan
menggunakan kertas kue sebagai alas onde-onde agar minyaknya tidak langsung di
permukaan plastic mika. Label produk juga kami desain semanis mungkin, sesuai
sasaran pemasaran kita yaitu pada area kampus yang kebanyakan berstatus
mahasiswa pastilah mencari sesuatu yang unik
dan menarik. Label produk kami temple di luar platik mika agar lebih
terlihat.
3. Promosi
dan Pemasaran
Promosi
dan pemasaran produk onde-onde isi asem ini nantinya melalui penitipan di
warung-warung, baik di dalam maupun di luar area kampus sebagai proses pemasaran tingkat awal untuk
perkenalan produk. Dalam pemasaran tingkat awal ini, kami tidak lupa memberikan
label ataupun nama produk dan rumah produksi kami pada tiap bungkusnya. Kemudian kami promosi dari mulut ke mulut
yang menjadi sarana pengenalan langsung onde-onde isi asem sebagai produk baru
yang belum dikenal orang.
Kami
tidak lupa dengan kecanggihan era modern ini, maka dari itu kami juga membuka
penjualan sistem online dengan
pembuatan beberapa jasa promotion sosial
media. Dalam perluasan jaringan pemasaran lewat sosial media yang bisa diakses
dari jangkauan luas, kami menyikapi dengan pembuatan batasan wilayah yang dapat
kami layani pemesanannya, sehingga tidak terlalu mengecewakan konsumen.
H. JADWAL
KEGIATAN
No
|
Kegiatan
|
Bulan
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
||
1
|
Persiapan dan
pengumpulan bahan
|
XX
|
|
|
|
2
|
Pengolahan atau
pembuatan onde-onde asem
|
|
X
|
|
|
3
|
Promosi
|
|
XX
|
|
|
4
|
Pemasaran
|
|
X
|
XXXX
|
|
5
|
Pembuatan laporan
|
|
|
|
XX
|
7
|
Pembuatan laporan
akhir
|
|
|
|
X
|
I. RANCANGAN
BIAYA
1. Alat
Produksi
No
|
Jenis
|
Harga
satuan
|
Volume
|
Jumlah
|
1
|
Kompor
|
Rp
150.000,00/buah
|
2 buah
|
Rp 300.000,00
|
2
|
Gas
3kg
|
Rp
16.000,00/buah
|
2 buah
|
Rp 32.000,00
|
3
|
Alat
penggorengan
|
Rp
35.000,00/buah
|
2 buah
|
Rp 70.000,00
|
4
|
Panci
|
Rp
40.000,00/buah
|
2 buah
|
Rp 80.000,00
|
5
|
Baskom
|
Rp
25.000,00/buah
|
2 buah
|
Rp 50.000,00
|
6
|
Sendok
|
Rp
12.000,00/lusin
|
1 lusin
|
Rp 12.000,00
|
7
|
Mangkok
|
Rp
6.000,00/buah
|
3 buah
|
Rp 18.000,00
|
Jumlah
|
Rp
562.000,00
|
2. Bahan
Habis Pakai Sekali Produksi
No.
|
Jenis
bahan
|
Harga
satuan
|
Volume
|
Jumlah
|
1
|
Tepung
ketan
|
Rp
12.000,00/kg
|
½ kg
|
Rp 6.000,00
|
2
|
Tepung
beras
|
Rp
8.000,00/kg
|
¼ kg
|
Rp 2.000,00
|
3
|
Tepung
kanji
|
Rp
4.000,00/kg
|
½ kg
|
Rp 2.000,00
|
4
|
Gula
pasir
|
Rp
11.500,00/kg
|
½ kg
|
Rp 6.000,00
|
5
|
Gula
merah
|
Rp
12.000,00/kg
|
¼ kg
|
Rp 3.000,00
|
6
|
Garam
|
Rp
2.800,00/bungkus
|
1 ons
|
Rp 500,00
|
7
|
Santan
kemasan
|
Rp 1.000,00/bungkus
|
2 bungkus
|
Rp 2.000,00
|
8
|
Asem
|
Rp
3.500,00/bungkus
|
1 bungkus
|
Rp 3.500,00
|
9
|
Wijen
|
Rp
3.000,00/ons
|
1 ons
|
Rp 3.500,00
|
10
|
Minyak
goreng
|
Rp
10.500,00/liter
|
½ liter
|
Rp 5.500,00
|
11
|
Vanili
|
Rp
1.000,00/bungkus
|
3 bungkus
|
Rp 3.000,00
|
12
|
Daun
pandan
|
Rp
1.000,00/ ikat (±20lmbr)
|
4 lembar
|
Rp 100,00
|
13
|
Kelapa
|
Rp
4.000,00/buah
|
½ buah
|
Rp 2.000,00
|
Jumlah
|
Rp
35.100,00
|
3. Pengemasan
No.
|
Nama
Barang
|
Harga
satuan
|
Volume
|
Jumlah
|
1
|
Plastik
mika
|
Rp
120,00/buah
|
5
buah
|
Rp
600,00
|
2
|
Kertas
kue
|
Rp
500,00/bandel
|
2
bandel
|
Rp
1.000,00
|
3
|
Stepler
|
Rp
3.500,00/buah
|
1
buah
|
Rp
3.500,00
|
4
|
Isi
stepler
|
Rp
2.500,00/bungkus
|
1
bungkus
|
Rp
2.500,00
|
5
|
Label
(kertas+print)
|
Rp
2.000,00/sekali print (±100 label)
|
1
kali print
|
Rp
2.000,00
|
6
|
Doubletip
|
Rp
2.500,00/buah
|
1
buah
|
Rp
2.500,00
|
Jumlah
|
Rp
12.100,00
|
4. Pemasaran
No.
|
Keterangan
|
Total
|
1
|
Transportasi
|
Rp
100.000,00
|
2
|
Konsumsi
|
Rp 50.000,00
|
3
|
Pulsa
|
Rp
100.000,00
|
Jumlah
|
Rp
250.000,00
|
5. Analisis
Keuangan
No.
|
Keterangan
|
Analisis Keuangan
|
Total
|
1
|
Biaya
Keseluruhan
|
1. Biaya
alat produksi
2. Biaya
bahan habis pakai sekali produksi
3. Biaya
Pengemasan
4. Biaya
Pemasaran
|
Rp
562.000,00
Rp 35.100,00
Rp 12.100,00
Rp
250.000,00 +
Rp 859.200,00
|
2
|
Barang
dihasilkan
|
Sekali
produksi ±50 adonan menjadi 13 bungkus
|
|
3
|
Harga
Jual
|
Harga
@ Rp 750,00
Harga
/bungkus Rp 3.000,00
Harga
/bungkus x jumlah bungkus (Rp 3.000,00xRp 13)
|
Rp
39.000,00
|
4
|
Laba
|
@bungkus
±Rp 300,00
Laba=
harga /bungkus x laba/bungkus
|
Rp
4.000,00
|
J. LAMPIRAN
Biodata Diri
1. Ketua
Pelaksana
Nama
Lengkap : Mia
Awaliyah
NIM : A310120201
Tempat, tanggal lahir : Wanareja,
18 Mei 1994
Alamat
:Jl.
Barito, RT/RW 039/011, Desa Wanareja,
Tebo, Jambi
Pendidikan : TK Pertiwi XB lulus: 2000
SDN 181-VIII Wanareja lulus: 2006
SMPN
34 Tebo lulus:
2008
SMAN
2 Tebo lulus:
2011
Motto hidup : Menjadi diri sendiri itu sebuah
keharusan
Telp. : 087812767058
2. Anggota
Pelaksana
Nama
Lengkap : Fadillah Fitriani
NIM : A310120185
Tempat, tanggal lahir : Ngawi, 21 Maret 1994
Alamat :
Bulak, Begal, 001/003, Kedunggalar,
Ngawi
Riwayat Pendidikan : MIN Begal lulus: 2006
MTsN 1 Kedunggalar lulus:
2009
SMKN 1 Ngawi lulus: 2012
Motto
hidup : Sabar adalah kunci kesuksesan
Telp. :
085645768798
Tidak ada komentar:
Posting Komentar