Kamis, 14 Maret 2013


DAN KAU MEMBAWA PERGI CINTA LALU.
KAU HEMPASKAN BERSAMA DEBURAN OMBAK PARANG TRITIS.
KAU BUANG SEDIKIT DEMI SEDIKIT DI SEPANJANG JALAN MALIOBORO.
DAN KAU HEMPASKAN DARI PULO CEMETI.
YOGYAKARTA, KAU BAWA PERGI CINTAKU DISANA. KAU SELIPKAN DIANTARA JEJALAN RUMAH JOGLO.
YOGYAKARTA KAU ISTIMEWA UNTUK SEBUAH CERITA BERSAJAK LUKA.

seperti Sajak diatas ,, kisah kita sama sekali tak berjudul. yahh,, bahkan aku tak bisa dengan jelas menuliskan kembali ataupun retelling prolognya. semua tersulut habis dan indah oleh waktu. memabukkan bagai alkohol berkadar tinggi. aku hanya tahu kau mengubah dari sosok yang jalang menjadi wanita yang dikategorikan penurut. bagaimana tidak. setiap kalimat yang keluar dari rahangmu seolah mampu menyihirku untuk tidak melanggarnya. aku tak tahu mantra pa itu namanya. cintakah, takutkah. yang ku tahu aku mencoba sempurna d depanmu. menjadi sosok yang ingin tahu dirimu lebih. kamu adalah sosok yang menurut orang lain buruk. aku juga menyadari. tapi ketololanku atas cinta mampu menerima. kamu hebat bukan. hebat. mengalahkan kerasionalan otakku.aku hanya berdialog dengan hati dan menuruti perintahmu dan menikmati setiap sentuhan atas nama cinta katamu. aku tak bisa menjadi pembangkang denganmu. aku suka. aku suka setia.
haaaahhh. itu cerita pahit ternyata. aku terus mencoba menjadi wanitamu. tapi kau menghentikannya. aku mencoba dan kau mengatakan tidak perlu. semua usai dengan alibimu yang unrasional. aku paernah berfikir tentang hidup kita, kita lalu mereka. aku melukis nya diatas kanvas, tapi kau menghapusnya. aku sudah terlanjur berpribadi penurut danlemah. hingga dengan tidak bisa aku mengalahkan klise-nya alibimu saat itu. berakhir. akhir. hanya kata itu yang masih dengan setianya menyambangi otakku. berdialog dengan hati dan menimbulkan gerimis d mataku. 
apa kabar kamu. selalu aku selipkan diantara lamunanku. memandangi beberpa sajak karyaku atas imajinasiku tentangmu. aku terlalu sering berimajinasi, hingga aku belum sanggup mengatakan kisah kita nyata. nyata hancurnya. 
kau terlalu menutup rapat rahang mu untuk mengatakan apa alasan primer yang menndasar dan teoritis untuk akhir kita. ketahuilah akupun tak bisa menerima penggalan kata2mu. kau anggap lelucon. kau anggap semua akan baik2 jika kamu merasa baik. bukan. bukan semudah itu monster. yahh, monster berbadan tinggi menjulang dengan alis tebal d atas kelopak matanya. 

YOGYAKARTA KAU ISTIMEWA UNTUK SEBUAH CERITA BERSAJAK LUKA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar