Kamis, 28 Maret 2013

Resepsi Buku



RESEPSI BUKU BIOGRAFI MEGAWATI SOEKARNO PUTRI
HARAPAN DAN TANTANGAN DI KURSI WAPRES R. I.



logo-ums-baru








Disusun Oleh:
Mia Awaliyah
A 310120201




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
A.    PENGANTAR
Megawati menjadi fokus deskripsi dalam buku ini. Ini dipicu pada ketertarikan penulis kepadanya pada gejolak yang mencuat ke permukaanselama pelaksanaan Sidang Umum MPR 1999 lalu. Dimana, kala itu keberhasilan dan kegagalan Megawati terpilih sebagai Presiden RI Keempat menjadi perhatian khalayak luas. Selain karena ia memiliki massa paling besar --terbukti dari hasil pemilu 1999—juga karena paling banyak mendapat sorotan opini publik.  Ternyata, Megawati gagal menggapai cita-cita pendukungnya. Tidak terpilih menjadi Presiden RI. Namun demikian, tidak berarti cita-cita pendukungnya itu kandas. Setelah menduduki kursi Wapres, menguatkan asumsi bahwa masa depan karier politik Mega masih terkuak lebar untuk menggapai bpuncak kepemimpinan nasional. Paling tidak diyakini dalam lima tahun ke depan wacana mengenai peluang Mwgawati tersebut masih marak. Tetapi, dengan posisinya kini, harapan rakyat pendukungnya merupakan tantangan pertama yang mesti dihadapinya.
Ketika Mega tampil bersama Gus Dur memimpin pemerintah barumenggelembuung pula ekspektasi publik terhadap keduanya, terutama terhadap Megawati. Semuanya menggambarkan keinginan lebih baik yang  mesti diwujudkan pemimpin pemerintahan baru itu. Tuntutan dan harapan bermunculan mulai dari pemulihan ekonomi dan krisis, penegakan HAM, hingga kehidupan demokratis di masa depan. 



B.     ISI
Buku ini menggambarkan sisi Megawati dalam kancah politik dan pemerintahan.
Tidak menggambarkan sepenuhnya pribadi Megawati ataupun riwayat hidup Megawati. Bagaimana sosok Megawati yang jatuh bangun dalam perkancahan dunia politik yang penuh kenaifan. Buku ini jelas betul menggambarkan detail-detail Megawati, saat menjabat Wapres, mendampingi Gus Dur. Perkoalisian yang sebenarnya tidak diharapkan para  pendukungnya, karena hanya menginginkan Megawati menjadi Presiden. Namun ini mdijadikan sebagai batu loncatan bagi Megawati.
            Kiat-kiat Ia menggapai cita-cita pendukungnya pun di kupas disini. Perkecamukan partai pendukung yang mewarnai jalannya karier Mega juga digembor-gemborkan di dalam buku ini. Bagaimana langkah Mega dalam memulihkan keadaan ekonomi dan krisis bersama Gus Dur juga di telaah.
            Buku ini buku yang bisa dikatakan bacaan berat, karena tulisan-tulisannya berisi tentang dunia politik dan bahasa-bahasa khas politik yang tidak semua kalangan mengerti. Hal ini yang mungkin akan membuat ketertarikan atas  buku ini tipis. Tidak semua kalangan mau untuk membaca buku yang hanya 187 halaman ini. Saya saja yang membaca, belum begitu sepenuhnya mengerti bahasa khas politik yang digunakan dalam buku ini.
            Membaca buku ini ibarat mengorek-orek otak kita. Sebagai orang yang awam terhadap sorak-sorak politik dan kepedulian minim atas pemerintahan membuat kesulitan tersendiri saat membaca buku ini. Tetapi ini menarik, meskipun kepemerintahan Mega dan Gus Dur sudah berlalu.
            Sebagai wanita, dua jempol untuk Ibu Mega atas keberaniannya yang menepis isu gender. Wanita pertama di kursi teratas nasional. Banyak pro dan kontra memang, tetapi langkahnya tidak terhenti. Itu pelajaran yang berharga, bahwasanya ketika kita ingin menang maka jangan  hiraukan apapun yang dapat menghalangi kita, melangkahlah dengan keteguhan hati. Masalah wanita atau pria bukanlah hal yang nomor wahid, tetapi kepantasan, ketangguhan dan kepiawaian adalah modal utama memimpin. 

C.    PENUTUP
Buku ini tidak mampu dibaca oleh semua kalangan. Kalangan dengan kemampuan politik yang minim akan benar-benar kerepotan saat membaca. Tapi bagi pecinta baca dan para mahasiswa yang memiliki daya serap yang tinggi, ini kajian yang sangat unik dan menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar