RESEPSI
BUKU BIOGRAFI MEGAWATI SOEKARNO PUTRI
HARAPAN
DAN TANTANGAN DI KURSI WAPRES R. I.
Disusun
Oleh:
Mia
Awaliyah
A
310120201
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
A.
PENGANTAR
Megawati menjadi fokus deskripsi dalam buku ini. Ini
dipicu pada ketertarikan penulis kepadanya pada gejolak yang mencuat ke
permukaanselama pelaksanaan Sidang Umum MPR 1999 lalu. Dimana, kala itu
keberhasilan dan kegagalan Megawati terpilih sebagai Presiden RI Keempat
menjadi perhatian khalayak luas. Selain karena ia memiliki massa paling besar
--terbukti dari hasil pemilu 1999—juga karena paling banyak mendapat sorotan
opini publik. Ternyata, Megawati gagal
menggapai cita-cita pendukungnya. Tidak terpilih menjadi Presiden RI. Namun
demikian, tidak berarti cita-cita pendukungnya itu kandas. Setelah menduduki
kursi Wapres, menguatkan asumsi bahwa masa depan karier politik Mega masih
terkuak lebar untuk menggapai bpuncak kepemimpinan nasional. Paling tidak diyakini
dalam lima tahun ke depan wacana mengenai peluang Mwgawati tersebut masih
marak. Tetapi, dengan posisinya kini, harapan rakyat pendukungnya merupakan
tantangan pertama yang mesti dihadapinya.
Ketika Mega tampil bersama Gus Dur memimpin
pemerintah barumenggelembuung pula ekspektasi publik terhadap keduanya,
terutama terhadap Megawati. Semuanya menggambarkan keinginan lebih baik
yang mesti diwujudkan pemimpin
pemerintahan baru itu. Tuntutan dan harapan bermunculan mulai dari pemulihan
ekonomi dan krisis, penegakan HAM, hingga kehidupan demokratis di masa
depan.
B.
ISI
Buku ini menggambarkan
sisi Megawati dalam kancah politik dan pemerintahan.
Tidak
menggambarkan sepenuhnya pribadi Megawati ataupun riwayat hidup Megawati.
Bagaimana sosok Megawati yang jatuh bangun dalam perkancahan dunia politik yang
penuh kenaifan. Buku ini jelas betul menggambarkan detail-detail Megawati, saat
menjabat Wapres, mendampingi Gus Dur. Perkoalisian yang sebenarnya tidak
diharapkan para pendukungnya, karena
hanya menginginkan Megawati menjadi Presiden. Namun ini mdijadikan sebagai batu
loncatan bagi Megawati.
Kiat-kiat Ia menggapai cita-cita
pendukungnya pun di kupas disini. Perkecamukan partai pendukung yang mewarnai
jalannya karier Mega juga digembor-gemborkan
di dalam buku ini. Bagaimana langkah Mega dalam memulihkan keadaan ekonomi
dan krisis bersama Gus Dur juga di telaah.
Buku ini buku yang bisa dikatakan
bacaan berat, karena tulisan-tulisannya berisi tentang dunia politik dan
bahasa-bahasa khas politik yang tidak semua kalangan mengerti. Hal ini yang
mungkin akan membuat ketertarikan atas
buku ini tipis. Tidak semua kalangan mau untuk membaca buku yang hanya
187 halaman ini. Saya saja yang membaca, belum begitu sepenuhnya mengerti
bahasa khas politik yang digunakan dalam buku ini.
Membaca buku ini ibarat
mengorek-orek otak kita. Sebagai orang yang awam terhadap sorak-sorak politik
dan kepedulian minim atas pemerintahan membuat kesulitan tersendiri saat
membaca buku ini. Tetapi ini menarik, meskipun kepemerintahan Mega dan Gus Dur
sudah berlalu.
Sebagai wanita, dua jempol untuk Ibu
Mega atas keberaniannya yang menepis isu gender. Wanita pertama di kursi
teratas nasional. Banyak pro dan kontra memang, tetapi langkahnya tidak
terhenti. Itu pelajaran yang berharga, bahwasanya ketika kita ingin menang maka
jangan hiraukan apapun yang dapat
menghalangi kita, melangkahlah dengan keteguhan hati. Masalah wanita atau pria
bukanlah hal yang nomor wahid, tetapi kepantasan, ketangguhan dan kepiawaian
adalah modal utama memimpin.
C.
PENUTUP
Buku ini tidak mampu dibaca oleh semua kalangan.
Kalangan dengan kemampuan politik yang minim akan benar-benar kerepotan saat
membaca. Tapi bagi pecinta baca dan para mahasiswa yang memiliki daya serap
yang tinggi, ini kajian yang sangat unik dan menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar